Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Mampukah SMRA Melanjutkan Kenaikannya

Gambar
Kenaikan Summarecon Agung (SMRA) pada perdagangan hari ini, Senin (23/11/2015) tertahan di area support fibonacci 50% di 1525-1530. Setelah rally sejak 10 November lalu, koreksi hari ini cukup signifikan, yakni sekitar -2%. Namun demikian, koreksi itu justru menjadi peluang bagus untuk entry karena SMRA masih menyimpan peluang kenaikan hingga target fibonacci 100% di 1700. SMRA masuk dalam trading plan penulis dengan melihat bagaimana pola opening yang terjadi besok. Bila IHSG dibuka menghijau alias naik maka entry di harga closing saat ini menjadi pilihan. Namun demikian, jika terjadi koreksi IHSG dan SMRA terseret maka support berikutnya di kisaran 1470.  Secara teknikal, indikator MACD golden cross dan berada di atas 0, sehingga sinyal yang terlihat adalah sinyal beli. Disclaimer always ON. Tulisan ini bukan rekomendasi beli untuk pembaca tetapi hanyalah arsip penulis sebagai trading plan yang dia buat.

JSMR (Jasa Marga) Membuka Peluang Kembali ke Jalur Uptrend

Gambar
Jasa Marga (JSMR) berpeluang kembali menapaki jalur uptrend setelah dua pekan lalu tertekan hingga diperdagangkan di bawah level psikologis Rp5000 per lembar saham. Indikator teknikal menampilkan sinyal beli untuk emiten infrastruktur jalan tol ini. JSMR layak dilirik pada perdagangan Senin (23/11/2015) dengan target kenaikan ke harga 5200. Bila dorongan beli terus menguat berpotensi menuju 5600. Bila berhasil bertahan di atas 5600 maka berpeluang mengakhiri tren turun yang terjadi sejak pertengahan tahun dari level puncaknya di 7000an. Disclaimer mode: ON

Psikologi Trading, Emosi yang Mempengaruhi Investor

Gambar
Teori market efisien didasarkan pada asumsi bahwa orang yang rasional melakukan transaksi dengan pertimbangan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Namun demikian, manusia bukanlah robot yang tidak punya emosi. Emosi dengan segala ragam warnanya cenderung membayangi kita dalam mengambil keputusan sehingga kerap kali keputusan yang kita pilih tidak rasional. Ini saya sadur sebuah artikel yang membuat saya manggut-manggut mengiyakan. Artikel ini karya seorang Manajer Investasi Profesional, Sean Hannon, CFA, CFP. Artikel itu diunggah pada 14 Mei 2009 di situs stocktrader.com. Menurut artikel itu, karena kita tidak pernah bisa menaklukkan bias emosional yang melekat, maka kita harus memahami agar respons yang kita ambil tepat. Dengan memahami tahapan siklus emosi ini, kita relatif bisa lebih siap menghadapi fluktuasi emosional yang bak roller coaster dalam berselancar di bursa. Ada 14 macam tahap dalam siklus emosi itu, sebagai berikut. 1. Optimism ~ Outlo...

SRIL Berpotensi Mantul dari Fibo 50%

Gambar
Sri Rejeki Isman atau SRIL masih terjaga tren naiknya seja rally dari kisaran 150an hingga sempat menyentuh harga 490an. Dalam jangka pendek, SRIL baru saja mengalami pullback atau koreksi wajar dari tren naiknya. Kini SRIL berada di level fibonacci retracement 50% yang merupakan support pentingnya. Beberapa kali tarikan ke atas bermula dari level ini. Pada Rabu (18/11/2015), emiten tekstil asal Solo ini ditutup pada harga 338 dengan candle membentuk pola bullish harami yang membuka potensi besar kelanjutan kenaikan pada perdagangan besok. Diclaimer mode: ON

LSIP Mencoba Melanjutkan Trend Naik

Gambar
LSIP sedang berada di persimpangan antara melanjutkan tren turun atau akan kembali naik. Pada hari perdagangan Rabu (18/11/2015), kenaikan LSIP tertahan di resisten 1310 kemudian pullback hingga closing di 1255. Berdasarkan Fibonacci retracement, harga emiten perkebunan itu kini berada di garis fibo 50%, yang pada Oktober lalu menjadi titik tolak kenaikan hingga level 1400. Berdasarkan kinerja masa lalu itu, penulis menilai saham ini layak diperdagangkan untuk Kamis (19/11/2015). S2 1170 S1 1200 R1 1310 R2 1425 Disclaimer mode: ON