Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filosofi Analisa Teknikal

Setelah rasa penasaran akan bursa saham terjawab dengan mendaftar akun di sekuritas pilihan, seorang pemula main saham biasanya mendapat wejangan dari para senior agar mengerjakan "PR". PR sebagaimana anak sekolah mendapatkan tugas dari guru, begitu juga pemain saham perlu melakukan analisis agar saham pilihannya menghasilkan cuan alias gain atau profit.

Ada banyak metode mengerjakan PR. Para pakar saham menggolongkannya dalam dua kategori besar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Secara umum, analisis fundamental menitikberatkan fokusnya pada karakteristik perusahaan dengan menakar value. Dengan sejumlah teknik analisa fundamental itu tujuannya mendapatkan saham perusahaan yang undervalue atau murah. Murah ini secara nilai perusahaan ya ... bukan harga pasarnya yang murah secara nominal.

Sementara analisis teknikal pendekatannya berbeda. Analisanya bukan menitikberatkan value perusahaan itu, tetapi harga dan volume harian yang terbentuk sepanjang hari perdagangan. Biasanya, analisis teknikal menggunakan chart atau grafik.

Analis teknikal (kadang ada yang menyebutnya chartist), fokus pada pergerakan harga di market. Ada yang bilang, kalau analisis ini cenderung hanya mempelajari supply and demand yang memengaruhi arah atau trend berdasarkan data masa lalu untuk memprediksi masa depan. Selain chart, yang dipertimbangkan adalah emosi pasar.

Menurut Investopedia, analisis teknikal adalah sebuah metode untuk mengevaluasi saham dengan menganalisis statistik aktivitas market, misalnya harga dan volume. Fokus utamanya pada pergerakan harga, bukan nilai intrinsik perusahaan di balik saham.

Meskipun demikian, sebagian trader dan investor yang menggunakan analisis teknikal ini hanya mentradingkan saham yang secara fundamental bagus. Misalnya saja saya cenderung menggunakan analisis teknikal, tetapi saham yang saya tradingkan hanyalah saham yang menurut konsensus analis berfundamental bagus dengan angka-angka rasio fundamental layak beli.

Filosofi Analisa Teknikal

Ada tiga asumsi pokok yang mendasari analisa teknikal:

1. The market discounts everything
2. Price moves in trends
3. History tends to repeat itself

1. The Market Discounts Everything

Kritik terbesar pada analisa teknikal adalah karena hanya memperhatikan pergerakan harga sehingga mengabaikan faktor-faktor fundamental perusahaan. Namun demikian, sebenarnya--analis teknikal meyakini--harga saham telah mencerminkan segala sesuatu yang mempengaruhi perusahaan, termasuk fundamentalnya.

Analis teknikal percaya bahwa fundamental perusahaan termasuk segala faktor perekonomian secara luas dan psikologi market telah tercermin dalam harga saham. Pergerakan harga saham merupakan produk dari supply dan demand dari saham.

2. Price Moves in Trends

Pergerakan harga mengikuti trend. Setelah trend muncul, pergerakan harga akan mengarah pada trend itu ketimbang bergerak berlawanan. Kebanyakan strategi trading berdasarkan asumsi ini.

3. History Tends to Repeat Itself

Pengulangan-pengulangan pergerakan harga disebabkan psikologi market. Pelaku pasar cenderung konsisten dalam bereaksi terhadap aksi yang sama di pasar sepanjang waktu. Analis teknikal menggunakan chart patterns untuk menganalisa pergerakan pasar dan memahami trend apa yang sedang berslangsung. Kata para pakar saham, meskipun chart telah digunakan 100 tahun lalu, tapi masih relevan sampai saat ini karena chart mencerminkan pattern pergerakan harga yang senantiasa berulang.

Posting Komentar untuk "Filosofi Analisa Teknikal"