Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapitalisasi Pasar Terbesar di Bursa Saham Indonesia

Trading di bursa saham memunculkan tiga peluang, untung impas atau rugi. Jarang, orang yang hanya impas. Peluang terbesarnya adalah untung atau rugi. Bagi pemula di pasar modal seperti saya, gampang tergoda trading saham yang frekuensinya tinggi dengan perubahan harga terutama kenaikannya tinggi. Mesi sudah sering diwanti-wanti para mentor, senior, pakar, atau coach, tetap saja ngiler ketika melihat sebuah saham naik signifikan bahkan sampai terjadi auto-reject atas.

Biasanya, saham yang mengalami autoreject atas atau bawah adalah saham-saham tak jelas dengan kapitalisasi pasar yang kecil sehingga dengan nilai transaksi yang tak seberapa besar bila dibandingkan yang berkapitalisasi besar, sudah bisa mengerek harga saham itu secara signifikan. Namun, di balik itu semua ada risiko besar mengancam. Harga saham yang berkapitalisasi mini itu bisa saja hilang volume bid sehingga harga jatuh dalam banyak tick sekaligus bahkan langsung autoreject bawah.

Sebagai pemula, ada baiknya memilih trading hanya saham-saham yang berkualitas. Nilai kapitalisasi pasar menjadi salah satu tolok ukur kualitas perusahaan di balik saham yang diperdagangkan itu. Perlu diingat bahwa saham adalah bukti ikut serta memiliki sebagian perusahaan tersebut. Meskipun mungkin pendekatan analisa teknikal yang dipakai, fundamental perusahaan tidak bisa diacuhkan begitu saja. Menurut para pakar, saham perusahaan yang berkapitalisasi besar itu pergerakannya memang ditentukan market, dalam hal ini banyak pihak yang mentransaksikannya, tidak hanya satu bandar saja.

Saham yang pergerakannya dipengaruhi banyak pihak cenderung lebih mudah dianalisis secara teknikal. Sebab, media massa cenderung mengcover pemberitaan emiten berkapitalisasi pasar jumbo itu ketimbang yang nilai pasarnya mini. Demikian pula analis fundamental dari sejumlah securities atau sekuritas. Analis independen pun cenderung mengcover valuasi saham bernilai pasar jumbo itu ketimbang yang mini.

Berikut ini emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Kapitalisasi pasar di atas Rp100 Triliun
1. HMSP Rp472,251 T
2. TLKM Rp340,704 T
3. BBCA Rp331,610 T
4. UNVR Rp328,090 T
5. ASII Rp285,409 T
6. BBRI Rp274,444 T
7. BMRI Rp236,833 T
8. GGRM Rp125,066 T

Kapitalisasi pasar di atas Rp50 Triliun
9. BBNI  Rp99,770 T
10. ICBP Rp89,797 T
11. INTP Rp75,465 T
12. INDF Rp64,149 T
13. PGAS Rp63,149 T
14. SMGR Rp62,578 T
15. KLBF Rp60,938 T
16. UNTR Rp57,071 T
17. EMTK RP56,400 T
18. CPIN Rp54,441 T
19. LPPF Rp52,377 T

Kapitalisasi pasar di atas Rp25 Triliun
20. SCMA Rp42,403 T
21. TOWR Rp40,761 T
22. BDMN Rp36,761 T
23. JSMR Rp36,210 T
24. EXCL Rp34,934 T
25. BSDE Rp32,816 T
26. AKRA Rp30,927 T
27. ISAT Rp30,838 T
28. TBIG Rp30,539 T
29. MNCN Rp27,125 T
30. AALI RP26,849 T

Posting Komentar untuk "Kapitalisasi Pasar Terbesar di Bursa Saham Indonesia"