Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RESENSI BUKU: Trading Saham dengan Fibonacci Retracement

https://twitter.com/investidx
Minggu pekan lalu, 6 Maret 2016, saya menyempatkan ke toko buku. Sebuah buku bersampul merah membetot perhatian saya. Judulnya, Trading Saham dengan Menggunakan Fibonacci Retracement.

Satrio Utomo, CSA, SE, MBA. Nama penulis buku terbitan PT Elex Media Komputindo (Kompas Gramedia) itu. Sebagai penikmat blognya di rencanatrading.com, langsung saya ambil buku itu dari rak. Bagian pertama yang saya baca adalah kata pengantar.

Sebuah cerita mengawali penuturan pria yang biasa disapa Pak Tomy itu dalam bukunya. Mengalir. Dia mengisahkan pengalamannya Cut Loss besar saat menjadi seorang Account Officer sebuah sekuritas di Surabaya.

Dia kontraskan dengan hidupnya kala itu. Seorang trainee yang baru saja lulus kuliah, mengelola dana yang relatif besar dan harus Cut Loss.

Setelah mengeluarkan uang yang ada dalam pengawasannya dengan kerugian Rp2,5 miliar, tidak punya uang Rp5 ribu untuk membayar sebuah pengeluaran kecil.

Meski kemudian dia koreksi bahwa tak ada duit goceng itu karena dompetnya tertinggal, tetap saja dia menekankan pada 'masa kelamnya' rugi besar dalam main saham. Peristiwa yang sangat berkesan baginya itu merupakan titik baliknya di dunia pasar modal. Rasa kalah, malu, bingung yang bercampur-campur itu dia membuatnya berpikir keras. Belajar, belajar, dan belajar agar tidak lagi kalah di bursa saham menjadi tekadnya kemudian.

Ya, Satrio Utomo akhirnya berhasil bertahan dan bahkan kini pasti--asumsi saya--dia sudah mengeruk keuntungan. Buktinya, kini menjabat sebagai Kepala Analis di sebuah sekuritas ternama.

Enggak enak dong, kalau harus baca utuh buku itu di toko buku. Segera saja buku itu saya taruh kembali di rak. Saya ambil buku yang masih berbungkus plastik dan membawanya ke kasir.

"Fiesta poinnya mau dipakai?" kata mbak kasir, seraya menjelaskan kalau pakai kartu kredit mandiri dapat potongan Rp20 ribu. Saya iyakan, dan sejurus kemudian selesailah transaksinya. Aha ... buku berbanderol Rp69.800 itu tertebus dengan Rp48.875.

Baiklah, sekarang masuk ke isi buku itu. Rupanya, buku ini merupakan edisi cetak ulang dari buku yang terbit pertama kali pada 2010. Buku edisi pertama itu laku keras sehingga hadirlah buku ini.

Setelah saya baca tuntas seminggu ini, dapat saya sarikan intinya buku itu memberikan panduan bagaimana membuat sebuah rencana trading.

Pada bagian pendahuluan, dijelaskan perbedaan antara investasi dan trading saham. Menurut penulis buku itu, seorang pemodal yang terjun di bursa harus menetapkan diri apakah sebagai investor atau trader. Kesalahan dalam konsep diri pemodal itulah yang seringkali membuat seseorang tergilas kejamnya market. Banyak contoh dikupas di dalam buku ini. Silakan membeli bukunya untuk mengetahui lebih rinci.

Melihat dari judulnya, dari dua pilihan di atas, Satrio Utomo menetapkan pilihannya sebagai trader, dan tentu saja, buku ini dia tujukan untuk para trader.

Bagaimana langkah membuat rencana trading? 

Satrio Utomo mengawali penjelasannya dengan mendefinisikan rencan trading.

Rencana trading adalah tabel yang berisikan sekelompok saham yang dalam pengamatan, lengkap dengan:
  • perkiraan mengenai kisaran pergerakan harga,
  • perkiraan mengenai arah pergerakan harga,
  • berapa keuntungan yang bisa didapat jika seorang trader melakukan posisi beli/jual pada suatu level harga tertentu,
  • berapa risiko yang dihadapi jika seorang trader melakukan posisi jual rugi (cut loss) ketika support ditembus, atau posisi beli di atas harga jual sebelumnya jika sudah sempat melakukan posisi jual (buyback),
  • analisa reward to risk ratio,
  • dan kesimpulan akhirnya berupa posisi apa (beli, jual, atau hold yang sebaiknya diambil).



Setelah dijelaskan dengan contoh rencana trading bikinannya itu di bagian pertama, pada bagian ketiga diulas alat untuk memprediksi, yakni analisis teknikal.

Di bagian kedua dikupas seputar analisis teknikal mulai dari filosofi hingga plus minusnya. Setelah itu dijelaskan mengenai bar chart, support resisten, trend, dan fibonacci retracement.

Metode itu yang dipakainya dalam memprediksi pergerakan harga. Di bagian apendix disinggung metode lain yang juga dikembangkan analis lain. Memang banyak sekali metode dan indikator dalam analisis teknikal ya.

Pada bagian ketiga diulas mengenai pergerakan harga. Saya menggarisbawahi bagaimana penerapan fibonacci retracement sebagai panduan memprediksi pergerakan harga.

Fibonacci retracementsebagai penunjuk arah pergerakan harga terbagi atas dua kelompok, yaitu untuk melihat titik tertinggi/terendah, dan untuk melihat arah pergerakan harga ketika harga mencetk rekor baru.

Fibonacci Retracement pada pergerakan harga di antara dua titik, yang sering terjadi adalah sebagai berikut.
1. Ketika terjadi pembalikan arah trend (reversal), Fibonacci Retracement 50% adalah target harga dengan probabilitas tertinggi.
2. Ketika terjadi trend reversal dan harga langsung bergerak ke retracement 61,8%, harga sangat berpotensi untuk langsung bergerak menuju retracement 38,2%.
3. Ketika terjadi reversal dan harga kemudian mengalami konsolidasi di sekitar retracement 38,2%, jika trend retracement berlanjut, retracement di 61,8% memiliki peluang untuk menjadi target pergerakan. Dalam kondisi seperti ini, meskipun tercatat sebagai resisten penting, retracement 50% terkadang juga dilewati begitu saja.

Sedangkan ketika harga mencapai rekor harga baru, berikut ini aturan-aturannya.
1. Ketika harga mencetak rekor harga baru, retracement 161,8% akan menjadi targetnya.
2. Retracement 261,8% akan menjadi target berikutnya jika retracement 161,8% langsung ditembus tanpa perlawanan berarti.
3. Sebuah trend terkadang bergerak terlalu kuat dan terlalu lama. Resisten 161,8% dan resisten 261,8% terkadang dilewati tanpa konsolidasi yang berarti. Jika ini yang terjadi, harga biasanya akan mengalami konsolidasi setelah menyentuh retracement 423,6%. Konsolidasi selalu mengikuti pergerakan harga setelah retracement 423,6% tercapai.
Setelah menguasi alat analisis dan memahami arah pergerakan harga, selanjutnya diulas bagaimana menghasilkan sebuah rekomendasi beli, hold, atau jual. Yaitu, dengan menghitung Risk Reward Ratio.

Di bab terakhir bagian ketiga ini, diberikan langkah-langkah dari awal sampai akhir bagaimana membuat sebuah rencana trading. Ada ceklist yang menjadi pedoman. Apa saja itu, nggak usah saya tulis di sini kali ya.

Setelah sebuah rencana trading berhasil disusun, sebenarnya masih ada catatan. Yakni, bagaimana mengeksekusi prediksi. Prediksi yang presisi perlu eksekusi yang disiplin. Untuk bisa prediksi yang presisi dan eksekusi yang disiplin itu perlu pengendalian emosi yang prima.

Seorang trader perlu membuat aturannya sendiri terkait don't do dan Do!

4 komentar untuk "RESENSI BUKU: Trading Saham dengan Fibonacci Retracement "

  1. Thanks Bro... Sebuah resensi yang bagus dan seimbang.

    Wassalam,
    Satrio

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Tomy. Di TB Gramedia atau TB Toga Mas masih ada gak .... ?!

      Hapus
    2. Terima kasih, pak Tom :)

      Hapus
  2. Buku yang memberikan banyak ilmu tentunya bagi para traders jika kita membaca sekilas resensinya ini. Dari buku ini saya lihat akan banyak pembelajaran yang dapat dipelajari oleh para traders untuk bisa meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan kegiatan trading. Secara umum juga apa yang dipaparkan serupa dengan apa yang sudah saya lakukan ketika menjalankan kegiatan trading saya di Gainscopefx.com, dan memang apabila bisa dilakukan dengan baik akan sangat membantu sekali.

    BalasHapus