Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati-hati Main Saham Gorengan

Trading saham itu jangan kemaruk. Apalagi kalau yang ditradingkan saham yang sarat kolesterol alias gorengan.

Kata para senior, kapitaliasasi pasar yang relatif kecil memungkinkan saham digoreng dengan duit yang tak terlalu besar. Maka jangan heran bila di bursa ada beberapa saham yang tiba-tiba naik tinggi dan tak lama kemudian bid ilang dan langsung terjun bebas.


Saham gorengan biasanya aktif di jam-jam kritis. Menurut para senior, jam kritis itu pada satu jam pertama, 30 menit jelang closing sesi 1, awal sesi dua, dan jelang penutupan sesi 2.

Pemula kayak saya biasanya gampang terkecoh dan ikut beli saham yang atraktif pada awal pembukaan. Perasaan semakin terlena manakala melihat saham yang kita beli itu terus naik dan naik.

Kita lihat portofolio terlihat potensial gain yang lumayan. Lihat chart intraday di online trading kita atau software lain yang memakai data realtime seperti amibroker atau yang alin trend masih bagus.

Misalnya saja indikator yang kita pakai masih menunjukkan sinyal uptrend dan aman buat dihold. Ketika kondisi seperti inilah biasanya kita kena gampar. Tiba-tiba bid ilang dan saham longsor. Automatic order yang kita pasang terkadang tidak kena, alhasil minus dalam.

Begitulah rolles costernya saham gorengan di bursa efek kita tercinta yang kerap saya temui. Apakah saya pernah kena jebakan seperti itu? Ya, sering malah.

Kalau sering kena seperti itu, apakah modal tidak habis? Ya kalau kena terus-terusan sih pasti modal habis. Namun demikian, tentu saja tidak setiap saat kena jebakan, ada juga yang berhasil jual di harga pucuk dari barang yang kita beli di harga bawah.

Namun yang paling penting diingat adalah selalu terapkan money manajemen yang tepat. Sebelum pasang posisi selalau buat trading plan dan berdisiplin mengikutinya. setelah menentukan besar kerugian yang bisa ditoleransi, lihat berapa titik cut lossnya, sehingga kita bisa menentukan berapa maksimal lot yang boleh dibeli.

Kuncinya, terapkan money manajemen yang baik. Kerugian maksimal dari nilai portofolio jangan lebih dari 2% dalam satu posisi. Dalam satu posisi itu bisa saja titik cut loss di 10%, tapi jangan sampai nilainya kalau dihitung dari full account melebihi 2%. So, jangan hajar satu saham apalagi saham gorengan full porto apalagi menggunakan margin.

Fasilitas margin bagi sebagian orang menjadi pemanis dan sayang bila tak digunakan. Memang sih, kalau harga saham yang kita beli kemudian terbang maka gain yang didapat lumayan. Tapi bila loss, maka selain nilai kerugian dari selisih harga turun yang kita tanggung masih ada lagi yang harus ditanggung, yaitu biaya fee broker, pajak penjualan, dan bila nginap maka kena bunga. Apalagi kalau sampai kena margin call.

1 komentar untuk "Hati-hati Main Saham Gorengan "


  1. Main saham boleh juga sih, kyknya bisa untungnya banyak.
    Tapi ada yang sampe rugi terus hilang ga sih modalnya?
    Ini saya baru nemuin yg katanya dijamin modal ama imbal hasilnya bener ga investasi bisa gitu?
    minta pendapatnya suhu...
    investasi mudah

    BalasHapus