Apa Itu Window Dressing
Bulan Desember ini ramai dibicarakaan istilah window dressing. Saat window dressing berlangsung, kata sejumlah analis, harga saham bakal melambung tinggi dengan rally kenaikan dalam beberapa hari d bulan penutup tahun ini.
Sebenarnya, apa itu window dressing? Dikutip dari Investopedia, window dressing adalah sebuah strategi yang digunakan oleh manajer portofolio dan reksadana pada akhir kuartal atau akhir tahun untuk memperbaiki kinerja portofolio atau reksadananya sebelum menyajikannya kepada klien atau pemegang saham.
Para fund manager akan menjual saham yang dianggap losser atau dalam posisi rugi dan menggantinya dengan saham yang terbang tinggi. Aksi itu dilakukan nyaris serentak pada akhir kuartal atau akhir tahun. Hasil racikan baru itu yang kemudian mereka laporkan kepada investor sebagai saham pegangan mereka.
Lantas apa dampaknya bagi retailer alias pemain saham dengan modal kecil? Nasihat analis yang sudah malang melintang di dunia persahaman, ya ikuti saja arus market hendak kemana.
Sebab window dressing hanya aksi sesaat untuk memoles portofolio, ya sebaiknya trader retail mengikuti trend yang sedang diburu para pemain besar itu.
Tapi, hati-hati karena itu aksi short term saja, waspadai bila terjadi pullback dengan cepat bila para pemain kakap itu melepas kembali setelah periode laporan akhir tahun mereka kelar.
By the way, Jumat lalu DJI naik tinggi, semestinya besok Senin IHSG ikutan terbang tinggi. Saham apa saja yang akan dikoleksi dalam momen window dressing ini?
Saya sih sudah ada beberapa inceran untuk ikutan masuk besok selain beberapa yang sudah ada dalam portofolio. Semoga window dressing Desember 2015 ini memberikan dampak baik kepada kita semua sehingga meraup cuan besar.
Kalau lihat chartnya, sepertinya IHSG bakal mencoba menembus 4600 di pekan ini dan berlanjut ke 4770, sehingga saham-saham unggulan di LQ45 bisa menjadi sasaran tembak untuk ditradingkan dalam 2 minggu ke depan.
Harapannya sih, rally di penghujung tahun ini akan diteruskan dalam Januari effect nanti pada 2016.
Sebenarnya, apa itu window dressing? Dikutip dari Investopedia, window dressing adalah sebuah strategi yang digunakan oleh manajer portofolio dan reksadana pada akhir kuartal atau akhir tahun untuk memperbaiki kinerja portofolio atau reksadananya sebelum menyajikannya kepada klien atau pemegang saham.
Para fund manager akan menjual saham yang dianggap losser atau dalam posisi rugi dan menggantinya dengan saham yang terbang tinggi. Aksi itu dilakukan nyaris serentak pada akhir kuartal atau akhir tahun. Hasil racikan baru itu yang kemudian mereka laporkan kepada investor sebagai saham pegangan mereka.
Lantas apa dampaknya bagi retailer alias pemain saham dengan modal kecil? Nasihat analis yang sudah malang melintang di dunia persahaman, ya ikuti saja arus market hendak kemana.
Sebab window dressing hanya aksi sesaat untuk memoles portofolio, ya sebaiknya trader retail mengikuti trend yang sedang diburu para pemain besar itu.
Tapi, hati-hati karena itu aksi short term saja, waspadai bila terjadi pullback dengan cepat bila para pemain kakap itu melepas kembali setelah periode laporan akhir tahun mereka kelar.
By the way, Jumat lalu DJI naik tinggi, semestinya besok Senin IHSG ikutan terbang tinggi. Saham apa saja yang akan dikoleksi dalam momen window dressing ini?
Saya sih sudah ada beberapa inceran untuk ikutan masuk besok selain beberapa yang sudah ada dalam portofolio. Semoga window dressing Desember 2015 ini memberikan dampak baik kepada kita semua sehingga meraup cuan besar.
Kalau lihat chartnya, sepertinya IHSG bakal mencoba menembus 4600 di pekan ini dan berlanjut ke 4770, sehingga saham-saham unggulan di LQ45 bisa menjadi sasaran tembak untuk ditradingkan dalam 2 minggu ke depan.
Harapannya sih, rally di penghujung tahun ini akan diteruskan dalam Januari effect nanti pada 2016.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Window Dressing "