Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Trading Harian yang Menguras Energi

Dua pekan ini ada begitu banyak saham yang bergerak atraktif. Hampir tiap hari ada saham yang kena auto rejection atas atau populer di kalangan trader dengan sebutan AR Kanan.
Euforia itu begitu terasa. Di berbagai forum saham ramai orang mengeluarkan rekomendasinya dengan tidak lupa mengumumkan rekomendasinya sebelumnya telah memberikan profit tebal.

Saya tergoda? Iya, saya tergoda dan masuk ke dalam saham-saham yang tengah digoreng itu. Pertama kali masuk dengan lot super kecik. Untung dalam persentase besar coba lagi dengan lot lebih gede.
Masih untung? Iya, cuannya mulai agak terasa. Tambah penasaran, jual saham yang memang biasa dipegang sebelumnya dengab perakan yang relatif stabil, kalau naik paling banter kisaran 3%, kalau turun untuk sampai 1% butuh waktu.
Jadi, alokasi untuj gorengan gede dong, sekarang? Iya.
Masih untung? Yes.
Terua kenapa ditulis di sini, mau pamer? Bukan, justru mau curhat.
Itu adalah cerita pekan lalu dan pekan sebelumnya. Pekan ini yang baru 3 hari trading kita lewati, semua keuntungan itu nyaria tersapu. Bahkan posisi modal sekarang sudah minus tipis bila dibandingkan akhir bulan Februari.
Tragis ya, dengan bayangan cuan besar itu, saya mendadak menjadi gambler. Saya pertaruhkan awalnya di tiga saham yang semuanya gorengan. Dengan keyakinan bakal AR Kanan, dua saham dilepas dan dimasukkan ke dalan satu saham.
Jadilah, kini dalan posisi floating loss yang lumayan dalam di satu saham yang sepertinya tidak layak buat dihold untuk jangka panjang.
Hari trading pekan ini tinggal tersisa besok. Sudah pasti tidak akan saya aerage down. Kita lihat saja apa yang terjadi besok, apakah mantul jadi duit atau turun dan pasti saya tebas floating loss itu jadi benar-benar loss.
Kenapa ini saya tulis? Pengalaman pahit ini merupakan kesalahan fatal buat saya karena tidak disiplin karena greedy di saat yang tidak tepat. Untung pekan lalu, tersapu tiga hari ini.
Floating loss hari ini secara persentase tidaklah sebesar keuntungan pekan lalu. Tapi, secara nominal jauh sangat besar buat saya, karena seluruh modal di satu keranjang. Ini kesalahan fatal juga.
Floating loss hari ini 4%. Biasanya saya CL bila loss 1-2%, kalau main saham pegangan yang rata-rata bertengger di INDEKS LQ45. Untuk gorengan yang lagi saya pegang ini, toleransi CL saya perbesar jadi 5%, karena pergerakannya memang sangat liar.
Ini adalah pelajaran, jangan serakah bermain saham. Mmm maksudnya serakah boleh, tapi harus di saat yang tepat. Ini saat euforia justru main besar, sementara kemarin saat sinyal dari chart benar-benar bagus malah cuma main dikit.
Catatan penting juga, bila sudah jualan dengan untung besar, lebih baik santai dulu, ngopi-ngopi, baru besoknya masuk lagi ke saham yang memberi sinyal buy. Nanti akan saya buat daftar DO & DON'T DO sebagai aturan trading dan saya harus disiplin dengan itu.
Setelah mempelajari analisis teknikal, sepertinya saya harua mendalami lagi tentang money manajemen dan psikologi trading.
Mulai pekan depan, saya akan kembali ke strategi awak sebagai swing atau positiom trader saja, ternyata trading harian itu sangat menguras energi. Padahal, cuma dua pekan saya melakukan trading harian itu.
Apakah dengan ini kemudian mengubah pendekatan dari teknikal analisis menjadi ananlisis fundamental? Sepertinya tidak juga, acuan fundamental saya cukup mengikuti konsensus analis dan riset-riset sekuritas serta sejumlah sumber lain yang saya percaya.
Perlu jadi catatan juga, nanti saya buat daftar saham berfundamental bagus menurut konsensus analis. Keluar masuknya, hasil analisis teknikal jadi acuan utama.
Terus news gimana posisinya? Tentu tetap baca berita, kan perlu mengetahui juga peta terbarunya. Setidaknya news yang perlu diikuti bagaimana situasi global, regional, harga komoditas, kurs valuta asing, suku bunga acuan, emiten juga perlu, tapi saya coba jauhi berita-berita bersifat rumor.

Posting Komentar untuk "Trading Harian yang Menguras Energi"