Kunci Sukses Trading Saham

Ada banyak strategi yang dikembangkan para pemodal. Berbagai pendekatan muncul. Analisa fundamental, analisa teknikal, analisa bandarmologi sangat familiar dalam bahasan sehari-hari para trader dan investor.

Menghasilkan uang adalah sebuah permainan strategi di antara stop loss dan mencapai target profit. Agar sukses mencetak profit, trader perlu melakukannya dengan pendekatan yang sistematis.



Itu antara lain yang disampaikan Robert Fischer dan Jens Fischer (2003) dalam buku Candlesticks, Fibonacci, and Chart Pattern Trading Tools; a Synergistic Strategy to Enhance Profits and Reduce Risk.

Menurut Robert dan Jens Fischer, menghasilkan uang dengan pendekatan sistematis itu harus menaati rule berikut ini.

• Pendekatan trading sistematis, uji data historis, mesti dapat dieksekusi dengan presisi dan akurasi (perlu aplikasi komputer yang bisa memunculkan signal).
• Meskipun konsentrasi analisis menggunakan pattern, candlesticks, dan fibonacci, pengujian dengan strategi lain musti menghasilkan sinyal yang sama.
• Portofolio mencakup 5-10 saham yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan trading yang sama.
• Sinyal jangka pendek maupun panjang mestinya searah.
• Tiap-tiap posisi harus diproteksi dengan stop loss.
• Target Profit harus sudah ditetapkan saat entry posisi.
• Tiap saham harus memiliki historikal trading range yang bagus.
• Perhatikan performa strategi trading bagaimana kinerjanya dengan kondisi market. Misalnya, jangan biarkan strategi buy hold saat market bearish.

Pergerakan harga saham nyaris tidak pernah mencerminkan harga wajarnya. Saham cenderung ditradingkan di atas atau di bawah valuasinya. Situasi ini kerap menjadi jebakan betmen bagi investor.

Di bursa efek Indonesia tidak sulit bagi kita untuk menyebut saham-saham berfundamental tidak kinclong justru harga sahamnya terbang tinggi dan sebaliknya, saham yang secara valuasi sangat bagus justru harga sahamnya cenderung turun.

Sebab itulah pemodal perlu menerapkan strategi yang pas dalam rangka mengikhtiarkan pelipatan modalnya di bursa saham. Fluktuasi harga saham entah itu di atas atau di bawah fair value, sangat dipengaruhi sentimen pasar terhadap emiten tersebut.

Berikut ini catatan penting dari Robert dan Jens Fischer mengenai psikologi trading dan perilaku investor berdasarkan pengalaman mereka di bursa.

1. Know Yourself

Bila keringat dingin mulai mengucur saat memperhatikan portofolio, cek segera apakah salah konsep, salah saham, atau terlalu besar pasang lot?

2. Put Your Ego Aside

Kerugian terbesar justru sering terjadi setelah investor baru saja menghasilkan profit besar. Kalau bisa menunjukkan akumulasi profit dengan bukti, strategi investasi teruji, bolehlah berbangga diri telah sukses.

Namun, jika menghasilkan profit tanpa strategi, sangat mungkin kerugian besar yang tidak saja menggerus profit terdahulu tapi juga total modal membayangi.

3. Hoping and Praying Do Not Guarentee Success

Trader sering mengulang kesalahan: Jual saham yang baru naik tipis, dan membiarkan saham yang harganya terus turun. Setiap posisi trading harus dikalkulasi berapa TP dan berapa CL.

4. Investors Must Learn to Live with Losses.

Harga saham yang turun dari titik kita beli bukanlah satu-satunya alasan untuk rugi. Jika kita taruh seluruh modal beserta profitnya dalam satu posisi, ini juga merupakan big loss meskipun mungkin tidak sampai menjadi bencana.

5. Never Double Your Losses

Dollar Cost Averaging memang strategi terbaik bagi investor yang memang menerapkan strategi pegang jangka panjang. Tapi, banyak trader yang telah bangkrut karena terus menerus melakukn averagin down dan harga terus turun sampai pada titik tertentu tak sanggup lagi menahan CL.

6. Know Your Pain Level

Jangan jadi investor dadakan! Kalau niat awal trading, harus disiplin CL bila titiknya kena. Tentu saja bila niat awal memang investasi, saham turun ya hajar terus tambah lot bila fundamental dan prospek emiten bagus ke depan.

7. Diversify the Risk

Manajemen risiko yang baik menghasilkan profit konsisten dalam jangka panjang. Trader yang mendiversifikasi risiko lebih konsisten profit ketimbang yang menaruh modalnya di satu saham.

8. Making Money by Trading Is Hard Labor

Ada saja yang cerita bisa cuan besar dalam waktu singkat. Mereka memamerkan screenshoot profit lebarnya dengan bangga. Mungkin saja mereka mendapatkan informasi dari dalam lebih cepat. Tapi kebanyakan ritel tidak mendapatkan keuntungan itu.

Setiap trader harus mengenali profil diri dan preferensi risiko serta menemukan gaya trading yang sistematis yang sesuai dengan profilnya. Butuh proses bulanan hingga tahunan untuk mendapatkan style yang pas dan terbukti memberikan profit konsisten dalam kariernya sebagai pemodal.

9. Intuition versus Execution of a Tested Trading Concept

Berita seputar emiten seringkali sudah basi saat kita terima. Harga saham sudah price in karena ada orang yang mendapatkannya lebih dulu sehingga memanfaatkan keunggulannya itu.

Konsep trading kita harus mampu mengenali sinyal perubahan arah bersamaan dengan adanya berita baru itu (sebelum berita resmi terbit). Sistem tradingnya perlu diuji bagaimana kinerja masa lalunya dan apakah masih berperforma baik untuk ke depan.

Ternyata banyak fund manajer yang sukses pada 1980an kinerjanya menurun pada 1990an karena market pattern telah berubah. Investor perlu skill tinggi untuk mengidentifikasi sistem trading yang bakal bagus performanya di masa depan.

10. The Importance of a Trading Plan

Rahasia sukses main saham ternyata bukan seberapa cepat menghasilkan uang, tapi bagaimana menghasilkan profit secara konsisten. Yang sulit adalah bagaimana menyusun portofolio yang menumbuhkan ekuitas dalam jangka panjang tanpa terpengaruh situasi market. Untuk mencapi goal ini, sangat esensial bekerja dengan strategi yang reliabel dan melindungi dari menjadi serakah.

11. Feel Comfortable with Your Trading Strategy

Trader yang sukses mengawali pagi dengan rencana yang membuatnya nyaman untuk melakukan eksekusi sinyal bagaimanapun kondisi market.

12. Nothing is More Important than Discipline

Disiplin adalah teman paling baik bagi trader agar sukses. banyak trader gagal atau tidak bisa memaksimalkan profit karena tak kuasa mengontrol emosi dan mengeksekusi rencana trading.

13. Value of Available Trading Concepts

Banyak konsep trading tersedia. Tapi tak satu pun yang bisa selalu menghasilkan uang. Trading konsep yang efektif mestinya tidak menyulitkan, tapi harus bisa dieksekusi.