Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resep Sukses Lo Kheng Hong Investasi Saham

Saham Indonesia kian populer. Makin banyak influencer tenar negeri +62 ngomong saham. Saking ramainya sempat heboh selebgram pom-pom saham. Raffi Ahmad dan Ari Lasso sempat jadi sorotan karena diduga mengendorse saham tertentu hingga harganya melejit. 


Main saham itu pakai duit asli. Akan lebih baik kalau keputusan beli atau jual berdasarkan hasil analisa berbasis data dan metodologi kredibel, bukan sekadar karena katanya katanya yang salah-salah malah terperosok.

Baca juga: Psikologi Trading, Emosi yang Mempengaruhi Investor

Beli atau jual saham, walaupun berdasarkan rekomendasi orang, yang paling bertanggung jawab adalah si pemilik uang. Karena orang bebas ngomong apa saja, tapi keputusan beli atau jual ada di tangan Anda sendiri bukan?



Ada baiknya kita dengarkan nasihat Lo Kheng Hong. Investor kawakan tanah air. Menurut Lo Kheng Hong, investor agar cermat membaca laporan keuangan atau lapkeu emitan yang hendak dibeli. 


Kalau tidak pernah membaca annual report, tidak pernah membaca laporan keuangan, kita akan menjadi investor bodoh terus. "Dan kehilangan uang sampai habis karena kita membeli kucing dalam karung."


Investor saham yang ingin sukses wajib hukumnya setiap hari membaca laporan keuangan para emiten. Tidak ada jalan lain, hanya ada satu jalan.


Dari membaca laporan keuangan, investor bisa menemukan emiten yang sukses. Misalnya saja BBRI kode saham dari Bank Rakyat Indonesia. BBRI berhasil dan sukses menjadi emiten yang diperhitungkan. 


BBRI merupakan bank besar, setiap tahunnya mencatatkan untung besar. Bisnis perbankan memang bagus di Indonesia. Tidak hanya BBRI, ada BBCA yang juga selalu mencatatkan untung.


Namun demikian, tidak semua perbankan sesukses BBRI dan BBCA. Perbankan kecil sulit bersaing. Yang besar itu sudah enak, tetapi yang kecil untuk menjadi besar itu susah.


Lo Kheng Hong tidak suka beli emiten yang punya banyak utang. Meskipun emiten itu populer. Dia bercerita tidak memiliki saham infrastruktur seperti Waskita Karya (WSKT), WIKA, ADHI.

Baca juga: Daftar Lengkap Perusahaan BUMN di Indonesia

"Kenaa? karena syaa takut beli perusahaan infrastruktur, utangnya bisa Rp50 triliun, ngeri banget. Tidak berani saya."


Dia menyarankan beli saham emiten yang minim utang dan memiliki kas besar. Kalau cari perusahaan yang tidak ada utang, kasnya banyak, utangnya nol. Itu baru perusahaan paling aman.

Posting Komentar untuk "Resep Sukses Lo Kheng Hong Investasi Saham"