Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis Teknikal, Dasar Membuat Rencana Trading

http://investidx.blogspot.co.id/
Pekan lalu, saya telah menuliskan secara umum resensi buku Trading Saham dengan Menggunakan Fibonacci Retracement karangan Satrio Utomo, CSA, SE, MBA. Kali ini saya mencoba meresume daging buku itu, berkaitan dengan Analisis Teknikal.

Menurut Satrio Utomo, agar bisa membuat rencana trading, kita perlu menguasai alat untuk memprediksi pergerakan harga. Diakuinya, ada banyak cara untuk memprediksi pergerakan harga seperti menggunakan indikator teknikal.

Dalam bukunya itu, Satrio membatasi dengan mengajarkan cara analisis dengan memahami terlebih dahulu apa itu support, resisten, trend, dan Fibonacci Retracement, lengkap dengan cara penggunaanya dalam sebuah bar chart.

Sebelum masuk dalam bahasan inti, Satrio mengupas apa itu analisis teknikal. Dua buah buku dia perkenalkan sebagai bacaan lanjut setelah merampungkan bukunya itu.

Dua buku inilah yang disebutnya sebagai dasar semua ilmu analisis teknikal.
1. Technical Analysis of Financial Market--John J Murphy
2. Technical Analysis Explained--Martin J. Pring.

Saya sudah mulai membaca dua buku itu, sebagian intinya sudah saya resume pada tulisan lain berjudul Filosofi Analisis Teknikal.

Apa itu analisis teknikal? Mengutip Murphy, Satrio Utomo menjelaskan definisi analisis teknikal sebagai berikut.

Analisis teknikal adalah ilmu yang mempelajari pergerakan harga (pergerakan pasar), yang terutama menggunakan grafik pergerakan harga (chart), dengan tujuan untuk memperkirakan arah pergerakan harga di masa yang akan datang. Jadi intinya:
  • Analisis Teknikal adalah ilmu yang mempelajari "market action". Yang dimaksud dengan "market action" adalah pergerakan pasar, yang dalam bursa saham dikenal dalam bentuk harga (pergerakan harga) dan volume perdagangan.
  • Analisis Teknikal adalah alat untuk memprediksi.
  • Analisis Teknikal menggunakan grafik pergerakan harga (chart)
  • Analisis Teknikal memprediksi arah pergerakan harga di masa yang akan datang. 

Dalam mempelajari Analisis Teknikal, masih menurut Murphy sebagaimana dikutip Satrio Utomo, kita disarankan berangkat dari tiga asumsi dasar, sebagai berikut.

Baca juga: Mau Profit dari Saham, Siapkan Rencana Trading
                  Trading Style: Scalping, ODT, Swing, atau Position?
                  Resensi Buku Trading Saham dengan Menggunakan Fibonacci Retracement

1. Market action discount everything
Pergerakan harga di pasar merupakan cerminan dari seluruh informasi, termasuk yang bisa diakses oleh publik (media) ataupun yang khusus (seperti laporan riset, rekomendasi analis), serta berbagai rumor, bahkan insider (informasi orang dalam).

Dengan demikian, jika harga sudah mencerminkan seluruh informasi yang ada, dengan hanya mempelajari pergerakan harga, kita bisa memprediksi arah pergerakan harga di masa yang akan datang.

2. Price moves in trend
Pergerakan harga itu memiliki arah. Arah pergerakan ini bisa naik, turun, atau mendatar.

3. History repeat itself
Dengan mempelajari pola pergerakan harga atau kejadian-kejadian di masa lalu, kita bisa berharap bahwa kejadian-kejadian serupa akan terjadi di masa yang akan datang.

Bar Chart

Bar chart adalah metode penggambaran diagram pergerakan harga. Bar chart disusun atau terdiri atas sekumpulan bar, yang masing-masing menunjukkan posisi pergerakan harga dalam satuan waktu tertentu.

Pada penggunaan bar chart dikenal adanya susunan atau pola. Pola ini penting dikenali dalam rangka memprediksi arah pergerakan harga di masa datang. Ada beberapa pola penting yang memberikan sinyal reversa. Ada baiknya, soal ini dibahas khusus di tulisan tersendiri nanti.

Support dan Resisten

Manusia adalah penggerak harga. Karena manusia memiliki daya ingat, harga pun memiliki daya ingat. Itulah yang harus dipercaya seorang analis teknikal. Adanya daya ingat ini membuat pergerakan harga tidak bebas. Ada level harga ketika pembeli memiliki probabilitas yang besar untuk kembali muncul dan ada juga level harga yang memiliki kemungkinan besar penjual kembali muncul. Level harga inilah yang disebut Support atau Resisten.

Support adalah batas bawah pergerakan harga. Di level ini, pembeli memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali muncul, sehingga harga cenderung memantul ke atas (rebound).

Resisten adalah batas atas pergerakan harga. Pada saat ini penjual memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali muncul. Munculnya penjual akan membuat harga cenderung kembali memantul ke bawah (bounce back).

Trend

Trend berarti arah. Meski pergerakan harga untuk hari per hari random, kita bisa memperkirakan kisaran harganya dengan mengenali trend. Trend bisa hanya dalam hitungan jam, hari, minggu, bulan, atau bahkan tahun. Ada tiga trend pergerakan harga: trend naik (uptrend), trend turun (downtrend), dan mendatar (sideways).

Fibonacci Retracement

Fibonacci Retracement adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian pergerakan harga setelah harga bergerak dari suatu titik ekstrem atas/bawah ke titik ekstrem bawah/atas dari sebuah trend. Retracement level yang biasa digunakan, sebagai berikut.

  • 23,6%
  • 38,2%
  • 50%
  • 61,8%
  • 100%
  • 161,8%
  • 261,8%
  • 486,8%

1 komentar untuk "Analisis Teknikal, Dasar Membuat Rencana Trading"