Hitachi Luncurkan EverFlex AI Data Hub: Strategi Baru Menyatukan Data dan AI di Era Hybrid Cloud

Oleh -

Di tengah semakin kompleksnya lanskap data global, Hitachi Vantara—anak perusahaan dari Hitachi, Ltd.—baru saja meluncurkan solusi inovatif bernama Hitachi EverFlex AI Data Hub as a Service. Produk ini menyasar kebutuhan krusial perusahaan modern: mengelola data terdistribusi secara efisien untuk mempercepat integrasi kecerdasan buatan (AI) dan business intelligence (BI).

Langkah ini bukan sekadar upgrade teknologi, tetapi respons konkret terhadap realita di lapangan—98% organisasi saat ini menggunakan lebih dari satu platform penyimpanan data, mulai dari on-premise hingga cloud publik. Tak heran, hingga 80% proyek AI berujung gagal, sering kali karena masalah seputar persiapan dan tata kelola data.



🔍 Apa itu EverFlex AI Data Hub?

Secara sederhana, EverFlex AI Data Hub adalah platform lakehouse data modern berbasis layanan (as-a-Service) yang dilengkapi dengan:

  • AI workbench terintegrasi

  • Kemampuan analitik federatif real-time

  • Skema konsumsi yang fleksibel (pay-as-you-go)

  • Tata kelola dan keamanan data kelas enterprise

Dengan kata lain, ini adalah jembatan yang menyatukan infrastruktur hybrid cloud dengan ekosistem AI perusahaan—tanpa perlu repot migrasi data ke satu tempat.

⚙️ Di balik Layanan Ini: Ekosistem Kolaboratif

Layanan ini dibangun di atas kolaborasi teknologi dari beberapa nama besar:

  • Hitachi VSP One & iQ → menyajikan infrastruktur komputasi dan penyimpanan data GPU-ready.

  • Cisco Hybrid Cloud → menyediakan backbone jaringan dan GPU Compute-as-a-Service.

  • Zetaris → teknologi lakehouse federatif yang memungkinkan analisis langsung di sumber data (data in-place).

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjalankan AI dan machine learning dengan latensi rendah dan visibilitas tinggi—dengan satu platform terpadu.



📊 Dampak untuk Dunia Bisnis dan Investasi

EverFlex bukan hanya soal efisiensi data. Ini adalah sinyal kuat bahwa:

  • AI bukan lagi pelengkap, tapi inti dari strategi data modern.

  • Investasi infrastruktur data akan berpindah ke model konsumsi berbasis layanan (IaaS/STaaS).

  • Data governance dan observabilitas (melalui AIOps) menjadi krusial dalam pengambilan keputusan strategis.

🔁 Relevansi untuk Investor dan Profesional Data

Bagi investor dan profesional data, peluncuran ini memberi sinyal penting:

  • Pasar hybrid cloud dan lakehouse akan terus bertumbuh

  • Permintaan untuk teknologi data in-place analytics meningkat (potensi bagi startup seperti Zetaris)

  • Efisiensi biaya dan kecepatan eksperimen AI menjadi diferensiasi utama perusahaan teknologi ke depan

🔎 FAQ (SEO Snippet Google)

Q: Apa itu Hitachi EverFlex AI Data Hub?
A: Layanan data lakehouse berbasis cloud dari Hitachi yang menyatukan penyimpanan, AI workbench, dan tata kelola data dalam satu platform.

Q: Apa manfaat EverFlex AI Data Hub?
A: Mempermudah pengelolaan data AI, mengurangi biaya infrastruktur, dan mempercepat integrasi analitik di lingkungan hybrid cloud.

Q: Siapa target pengguna layanan ini?
A: Perusahaan besar dan menengah yang memiliki beban kerja AI/BI tinggi serta mengelola data dari banyak sumber.

🔗 Baca Juga:

📌 Penutup:

Transformasi digital tak bisa lepas dari manajemen data yang solid. Hadirnya Hitachi EverFlex AI Data Hub menegaskan satu hal penting: di era AI, data bukan lagi sekadar aset—tetapi bahan bakar utama pertumbuhan bisnis.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Lengkap Perusahaan BUMN dan Jenis Kategori Usahanya (2019)

Oleh Tempuran -
Gambar
Ada 114 Badan Usaha Milik Negara. Data ini mengacu "Statistik Keuangan BUMN dan BUMD 2018" terbitan Badan Pusat Statistik yang dirilis pada November 2019. Mengacu UU Nomor 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara atau BUMN adalah badan usaha yang sebagian (minimal 51%) atau seluruh kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dari 114 BUMN tersebut ada yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia dan ada juga yang belum. BUMN yang sudah listing di Bursa antara lain Bank Mandiri dengan kode BMRI, Bank Rakyat Indonesia dengan kode BBRI, Garuda Indonesia dengan kode GIAA dan banyak lagi. Meskipun banyak yang sudah listing dan sebagian sahamnya bisa ikut dimiliki publik, ternyata lebih banyak perusahaan BUMN yang belum listing. Ada banyak sektor. Photo by  ekoherwantoro  on  Unsplash Inilah daftar lengkap BUMN terupdate 2019 Perum Perhutani  Jenis Kategori Usaha: Perencanaan, Pengurusan, Pengusahaan dan Perlindungan Hutan Jati, M...
Baca selengkapnya

Trading Style: Scalping, ODT, Swing, atau Position

Oleh Tempuran -
TRADING STYLE. Telkom mau IPO, kamu beli kan? Itu kurang lebih kalimat yang terngiang-ngiang di kepala hingga akhirnya saat ini saya belajar investasi saham di Bursa Efek Indonesia. Padahal, itu saya dengar saat masih bau kencur, tapi tertanam kuat. Saat itu saya masih bocah dan lagi senang-senangnya duduk melototin televisi. Iklan tentang rencana IPO saham Telkom yang kini di BEI berkode TLKM itu muncul berkali-kali sepanjang layar kaca itu menampilkan acara. Saya jadi kepingin beli ketika itu. Tapi, apa daya uang belum ada, minta orang tua untuk itu enggak dikasih. Gimana mau dikasih, lha KTP aja belum punya kok sudah mau investasi, kurang lebih begitu kira-kira alasannya. Seiring waktu, "cita-cita" menggenggam saham TLKM di harga IPO itu lenyap. Saat sekolah ternyata saya kurang begitu minat pelajaran akuntansi dan ekonomi. Saya cenderung menyukai pelajaran sejarah dan politik. Kesenangan saya mendapat momentum karena saat duduk di bangke SMA ada peristiwa reformasi ...
Baca selengkapnya

Mengapa Manusia Menciptakan Uang

Oleh Tempuran -
Gambar
Perdagangan dan pertukaran telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sejak awal peradaban. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan sistem yang lebih efisien dan praktis muncul, mendorong manusia untuk menciptakan uang sebagai alat tukar yang lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah uang, mengapa manusia menciptakannya, dan bagaimana uang telah berevolusi sepanjang zaman. Sejak zaman prasejarah, manusia bergantung pada sistem barter untuk melakukan transaksi. Sistem ini melibatkan pertukaran barang atau jasa secara langsung, tanpa menggunakan alat tukar seperti uang. Namun, sistem barter menunjukkan banyak keterbatasan, seperti kesulitan menilai nilai barang, mencari pasangan barter yang memiliki kebutuhan saling melengkapi, dan ketidakpraktisan dalam penyimpanan dan pembagian. Untuk mengatasi keterbatasan sistem barter, manusia mulai mencari alat tukar yang lebih efisien dan mudah diterima dalam masyarakat. Dari sinilah muncul konsep uang komodita...
Baca selengkapnya